Tugas Resume Kuliah Online
Belajar Menulis Gelombang 9 Bersama Om Jay dkk
Oleh Herlina Dwi
Kurnia
Guru SMKN 2 Batam
1.
Senin, 11 Mei 2020
Tim Webex Kartika ke Sekolah
Penggunaan Aplikasi Webex
Cisco Webex merupakan
salah satu aplikasi komunikasi virtual yang dapat dijadikan alternatif dalam
rapat atau pembelajaran jarak jauh. Webex dapat dinikmati secara gratis dan
berbayar.
Keuntungannya jika
instansi/sekolah atau perusahaan berlangganan akan mendapatkan fasilitas
pelayanan dari Webex. Selain panduan pemakaian secara Online dari Tim
Webex, pelanggan akan menerima keuntungan berupa bandwich yang dapat
menampung lebih dari 1000 peserta rapat. Sekolah tentunya dapat memanfaatkan
fasilitas ini selama pandemi berlangsung. Baik untuk rapat Majelis Guru maupun
rapat bersama Orangtua siswa.
Tentu saja Webex ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dari tampilannya yang
ekslusif dan dapat menampung 1000 peserta rapat. Kekurangannya hamper sama
dengan aplikasi yang lain yaitu apabila selama berjalannya rapat para peserta
mengaktifkan speaker dan video, akan berdampak pada terputus-putusnya
penerimaan materi atau suara pembicara.
2.
Selasa, 12 Mei 2020
Arif Darmadiansah, Alor, NTT
Materi Berbagi Pengalaman Menjadi Pemenang Inobel
Pak Arif mengikuti inobel
tahun 2016 untuk yang pertama kalinya. Beliau memiliki sebuah ide atau gagasan
sederhana yaitu ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selama
mengajar di Alor, NTT, beliau mengalami beberapa kendala seperti kualitas
pembelajaran juga kurang optimal, terutama tidak adanya sarana prasarana yang
mencukupi.
Ide inovasi setelah
dipikirkan kiranya mampu dan dapat atau tidak jika diterapkan di sekolah dengan
kondisi sekolah tidak ada listrik, tidak ada sinyal untuk telepon apalagi
jaringan internet.
Kemudian beliau berupaya
untuk mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk berupa media, bahan
ajar, atau lainnya, kemudian menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah yang disiapkan
untuk mengikuti kompetisi.
Karya ilmiah yang
dibuatnya berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau pengembangan
(R&D) untuk jenjang Pendidikan menengah. Jika kita ingin melihat ajang
lomba untuk dikmen dapat di akses melalui portal
kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id. Sedangkan untuk Pendidikan dasar dapat
di akses melalui portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id.
Ini adalah salah satu
jawaban Pak Arif untuk pertanyaan Ibu Rifatun, Salatiga, JawaTengah.
Hasil dari karya inovasi
akan meningkatkan minat anak untuk belajar naik signifikan. Dengan membawa
produk saja, mereka sudah tertarik. Apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada
hal baru yang mereka dapatkan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas.
Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nilai tugas yang baik.
Sebelumnya, untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat. Sekarang ada
perbaikan. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya beliau ajak
teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya.
Pak Arif sangat
memberikan manfaat bagi siswa dan guru yang ada di Alor, NTT dengan membuat
buku pembelajaran dan inovasi pembelajaran yang bermanfaat.
3.
Rabu, 13 Mei 2020
Dra. RAHMI WILANDARI, M.Pd
Materi "Menulis di Media Cetak"
Ibu Rahmi Wilandari
adalah seorang guru Ekonomi dan Kewirausahaan di SMAN 21 Surabaya.
Beliau tertarik untuk
menulis segala apa kejadian sehari-hari yang dialaminya. Kegiatan mulai dari berangkat
kerja , setiba di sekolah sampai tiba di tumah Kembali. Semua ada kejadian
menarik ditulis secara garis besarnya saja. Setelah istirahat di rumah, beliau
akan membuka Kembali laptopnya untuk melanjutkan menulis cerita yang tertunda
dikerjakan di siang harinya.
Beliau menjelaskan bahwa
ada beberapa jenis penulis. Diantaranya
seperti penulis Cerpen, penulis Novel,
penulis Cerita Bersambung (Cerbung) dan ada juga penulis Karya Ilmiah.
Sedangkan penulis dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu penulis Fiksi dan penulis
non Fiksi.
Penulis artikelpun juga
ada macamnya yaitu penulis Umum dan penulis Buku Teks.
Pesan belai “Janganlah
enggan untuk memulai menulis.” Jika beliau ada waktu luang maka selalu beliau habiskan
untuk membaca di perpustakaan. Beliau memilih perpustakaan karena adem, tenang
untuk membaca dan dapat menginspirasinya utnuk menulis.
Penulisan KTI atau
artikel dibutuhkan wawasan dengan rajin membaca, baik buku cetakan atau e
book. Ada beberapa jenis penelitian dalam penulisan KTI yaitu Penelitian Deskriptif,
Penelitian Eksperimen (penelitian murni) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Bagi guru, PTK harus dapat
dilaksanakan dan sangat mudah dilakukan karena penelitian diambil dari kejadian
sehari-hari saat mengajar.
Beliau mengikuti lomba
KTI (PTK) yang pertama kali pada tahun 2013. Saat itu, beliau tidak punya
target untuk menang. Beliau hanya
mencari pengalaman saja.
Pada saat itu, sedang banyaknya
workshop tentang Penulisan PTK dan Karya Ilmiah. Banyak guru yang penasaran bagaimana
cara menulis PTK.
Menurut beliau, sebuah
keberhasilan harus disertai usaha, semangat serta kerja keras.
Terkadang kita sangat
senang menulis. Namun jika penyakit malas kambuh, maka kita pun menjadi enggan untuk
menulis. Sebaiknya dapat mulai untuk belajar disiplin diri menulis setiap hari.
Insya'allah kalau sdh terbiasa akan enak dan kecanduan untuk selalu menulis dan
menulis.
Dalam pembuatan PTK,
awalnya adalah problem dalam kelas yang akan diperbaiki. Treatment apa
yang dilakukan supaya PTK itu benar-benar menjadi sebuah penelitian. Jangan
sampai tujuan pembuatan PTK hanya untuk mengejar target kenaikan pangkat belaka.
Selain dapat menjadi hobi,
kebiasaan menulis juga dapat dikirim ke Surat kabar / majalah .Semakin sering
menulis dan dipublikasikan, semakin cepat naik pangkat secara jujur dan
bermartabat
4.
Kamis, 14 Mei 2020
Asep Safa’at
Menulis Opini di Media Cetak
Bapak Asep Safa’at menyampaikan
tentang pengalaman beliau menulis Opini dan Hikmah di Republika.
Diawali dengan penjelasan
tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum
Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk
memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.
Setiap orang memiliki
hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan kesulitan
mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang
disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun pada
hakikatnya, setiap diri kita dapat menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang
paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.
Sebelum beliau dapat
mempublikasikan tulisannya di media masa, beliau belajar menulis di buku
harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan
diri untuk menuangkan gagasan.
Berdasarkan kajian salah
satu guru menulis, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4
sifat, yaitu:
1 1. Pribadi
tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar
tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari,
surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2 2. Pribadi
terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi
dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul
akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet.
Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang
bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3 3. Publik
terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi
dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun
lingkup sesama teman yang saling kenal.
4 4. Publik
terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara
terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini
bebas dibaca siapa pun yang berminat.
Sifat menentukan untuk
siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama kita menulis, tetapi hanya kita
sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk
publik sehingga kita perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.
Opini merupakan jenis
tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.
Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut
Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki
jiwa.
Tulisan akan memiliki
jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi
saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan),
berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau
logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang
apapun yang akan ditulis.
Langkah-langkah menyusun
draf:
1 1. Menulis
bebas
2 2. Memasukkan
bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar
belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3 3. Memasukkan
data dan fakta
4 4. Mengembangkan
gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran
Langkah-langkah merevisi untuk membuat
tulisan lebih baik:
1 1. Membaca
ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas atau
kurang tepat
2 2. Menimbang
bahan y’[ang harus dibuang karena kurang relevan
3 3. Menimbang
bahan lain yang dapat memperkaya tulisan
Menyunting adalah memastikan
tidak ada kesalahan
Yaitu memperbaiki tulisan
dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada
kesalahan elementer.
Menerbitkan
Yaitu menentukan
publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Kita dapat
memilih media daring atau media cetak.
Di luar teknis menulis
yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak
pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak
dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan beliau
dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 beliau konsisten
menulis di Republika Online.
Ini menjadi faktor
nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita
mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan
lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.
Berikut ini contoh
tulisan belaiu yang dimuat di rubrik opini dan hikmah Republika:
5.
Jumat, 15 Mei 2020
Wijaya Kusumah
Ketika Bukumu ditolak Penerbit Mayor
Pada kali ini Om Jay berbagi
pengalaman tentang kisah nyata tulisan Om Jay ditolak penerbit mayor. “Sedih
rasanya bila buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit,” ujar Om Jay. Rasnaya
makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Sakitnya tuh di sini! (sambil mengelus
dada) hahaha. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini, hihihi
(improvisasi dari Om Jay).
Namun perlu kita ketahui.
Om Jay termasuk orang yang pantang menyerah. Ketika naskah bukunya ditolak para
penerbit mayor, Om Jay tidak putus asa. Om Jay akan menerimanya dengan lapang
dada. Om Jay menerimanya dengan senyuman meskipun terasa pahit.
Berkali kita gagal lekas
bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh.
Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Kegagalan adalah awal dari sukses yang
tertunda. Gembirakan dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah
sukses menerbitkan bukunya.
Om Jay perbaiki tulisannya.
Kemudian Om Jay baca kembali. Beberapa teman yang dpercaya, diminta untuk
memberikan masukan. Hasilnya buku Om Jay menjadi lebih baik dari sebelumnya dan
lebih enak untuk dibaca. Sakit hatinya terasa terobati.
Kata Om Jay, “Ibarat
seorang mahasiswa S1 yang skripsinya dipermak habis sama dosen pembimbingnya.
Ibarat mahasiswa S2 yang tesisnya ditolak promotornya dan ibarat mahasiswa S3
yang ditolak proposal desertasinya.”
Om Jay sangat berterima
kasih kepada para penerbit yang sudah menolak buku yang telah disusunnya. Dengan begitu buku yang Om Jay susun menjadi
layak jual. “Coba kalau seandainya naskah buku saya langsung diterima, pasti
banyak yang tidak laku karena isinya kurang menarik hati pembaca. Buku saya
terbit tapi tidak banyak pembelinya, karena bukunya tidak menarik hati pembaca,”
kata Om Jay.
Om Jay jadi banyak
belajar semenjak bukunya ditolak oleh penerbit mayor. Om Jay perbaiki dan terus
perbaiki sehingga naskah buku menjadi lebih enak dibaca. Butuh waktu lama
mengerjakannya. “Saya pantang menyerah. Saya belajar dari penolakan. Saya pergi
ke toko buku dan membaca buku-buku best seller. Dari sanalah saya akhirnya tahu
rahasia buku mereka laris dibaca pembaca,” tambah Om Jay.
Saat itu Om Jay semakin
menggebu-gebu semangatnya. Ibarat perahu yang sudah berlayar tentu pantang
untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus sampai tujuan walaupun akan banyak
ombak besar menghadang. Tidak ada nakhoda ulung yang tidak melalui lautan yang
berombak ganas. Justru disitulah keahliannya teruji.
Ketika buku kita ditolak
penerbit, teruslah menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika kita terus
menulis, maka tulisan kita akan semakin tajam dan nendang. Pasti tulisan kita
akan layak jual dan pasti tulisan kita akan banyak dibaca orang. Kuncinya satu
yaitu mau belajar dan pantang menyerah. Perbaiki dan terus perbaiki sehingga
penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kita keluar uang satu senpun. Kitapun
tersenyum ketika royalti buku kita mencapai angka yang fantastis. Puluhan
bahkan ratusan juta rupiah kita dapatkan bila buku kita laku keras. Seperti royalti buku yang para penulis terima saat ini.
Semoga Bermanfaat
Herlina DK
Bloger yang lagi belajar menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar