Minggu, 17 Mei 2020

Tugas Resume Kuliah Online Belajar Menulis Gelombang 9 Bersama Om Jay dkk (11-15 Mei 2020)



Tugas Resume Kuliah Online Belajar Menulis Gelombang 9 Bersama Om Jay dkk
Oleh Herlina Dwi Kurnia
Guru SMKN 2 Batam

1.    Senin, 11 Mei 2020
Tim Webex Kartika ke Sekolah
Penggunaan Aplikasi Webex

Cisco Webex merupakan salah satu aplikasi komunikasi virtual yang dapat dijadikan alternatif dalam rapat atau pembelajaran jarak jauh. Webex dapat dinikmati secara gratis dan berbayar.

Keuntungannya jika instansi/sekolah atau perusahaan berlangganan akan mendapatkan fasilitas pelayanan dari Webex. Selain panduan pemakaian secara Online dari Tim Webex, pelanggan akan menerima keuntungan berupa bandwich yang dapat menampung lebih dari 1000 peserta rapat. Sekolah tentunya dapat memanfaatkan fasilitas ini selama pandemi berlangsung. Baik untuk rapat Majelis Guru maupun rapat bersama Orangtua siswa.

Tentu saja Webex ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dari tampilannya yang ekslusif dan dapat menampung 1000 peserta rapat. Kekurangannya hamper sama dengan aplikasi yang lain yaitu apabila selama berjalannya rapat para peserta mengaktifkan speaker dan video, akan berdampak pada terputus-putusnya penerimaan materi atau suara pembicara.
  
2.    Selasa, 12 Mei 2020
Arif Darmadiansah, Alor, NTT
Materi Berbagi Pengalaman Menjadi Pemenang Inobel

Pak Arif mengikuti inobel tahun 2016 untuk yang pertama kalinya. Beliau memiliki sebuah ide atau gagasan sederhana yaitu ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selama mengajar di Alor, NTT, beliau mengalami beberapa kendala seperti kualitas pembelajaran juga kurang optimal, terutama tidak adanya sarana prasarana yang mencukupi.

Ide inovasi setelah dipikirkan kiranya mampu dan dapat atau tidak jika diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolah tidak ada listrik, tidak ada sinyal untuk telepon apalagi jaringan internet.
Kemudian beliau berupaya untuk mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk berupa media, bahan ajar, atau lainnya, kemudian menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah yang disiapkan untuk mengikuti kompetisi.

Karya ilmiah yang dibuatnya berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau pengembangan (R&D) untuk jenjang Pendidikan menengah. Jika kita ingin melihat ajang lomba untuk dikmen dapat di akses melalui portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id. Sedangkan untuk Pendidikan dasar dapat di akses melalui portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id.

Ini adalah salah satu jawaban Pak Arif untuk pertanyaan Ibu Rifatun, Salatiga, JawaTengah.
Hasil dari karya inovasi akan meningkatkan minat anak untuk belajar naik signifikan. Dengan membawa produk saja, mereka sudah tertarik. Apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nilai tugas yang baik. Sebelumnya, untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat. Sekarang ada perbaikan. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya beliau ajak teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya.

Pak Arif sangat memberikan manfaat bagi siswa dan guru yang ada di Alor, NTT dengan membuat buku pembelajaran dan inovasi pembelajaran yang bermanfaat.
  
3.    Rabu, 13 Mei 2020
Dra. RAHMI WILANDARI, M.Pd
Materi "Menulis di Media Cetak"

Ibu Rahmi Wilandari adalah seorang guru Ekonomi dan Kewirausahaan di SMAN 21 Surabaya.
Beliau tertarik untuk menulis segala apa kejadian sehari-hari yang dialaminya. Kegiatan mulai dari berangkat kerja , setiba di sekolah sampai tiba di tumah Kembali. Semua ada kejadian menarik ditulis secara garis besarnya saja. Setelah istirahat di rumah, beliau akan membuka Kembali laptopnya untuk melanjutkan menulis cerita yang tertunda dikerjakan di siang harinya.

Beliau menjelaskan bahwa ada  beberapa jenis penulis. Diantaranya seperti penulis Cerpen,  penulis Novel, penulis Cerita Bersambung (Cerbung) dan ada juga penulis Karya Ilmiah. Sedangkan penulis dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu penulis Fiksi dan penulis non Fiksi.
Penulis artikelpun juga ada macamnya yaitu penulis Umum dan penulis Buku Teks.

Pesan belai “Janganlah enggan untuk memulai menulis.” Jika beliau ada waktu luang maka selalu beliau habiskan untuk membaca di perpustakaan. Beliau memilih perpustakaan karena adem, tenang untuk membaca dan dapat menginspirasinya utnuk menulis.

Penulisan KTI atau artikel dibutuhkan wawasan dengan rajin membaca, baik buku cetakan atau e book. Ada beberapa jenis penelitian dalam penulisan KTI yaitu Penelitian Deskriptif, Penelitian Eksperimen (penelitian murni) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Bagi guru, PTK harus dapat dilaksanakan dan sangat mudah dilakukan karena penelitian diambil dari kejadian sehari-hari saat mengajar.
Beliau mengikuti lomba KTI (PTK) yang pertama kali pada tahun 2013. Saat itu, beliau tidak punya target untuk menang.  Beliau hanya mencari pengalaman saja.

Pada saat itu, sedang banyaknya workshop tentang Penulisan PTK dan Karya Ilmiah. Banyak guru yang penasaran bagaimana cara menulis PTK.

Menurut beliau, sebuah keberhasilan harus disertai usaha, semangat serta kerja keras.
Terkadang kita sangat senang menulis. Namun jika penyakit malas kambuh, maka kita pun menjadi enggan untuk menulis. Sebaiknya dapat mulai untuk belajar disiplin diri menulis setiap hari. Insya'allah kalau sdh terbiasa akan enak dan kecanduan untuk selalu menulis dan menulis.

Dalam pembuatan PTK, awalnya adalah problem dalam kelas yang akan diperbaiki. Treatment apa yang dilakukan supaya PTK itu benar-benar menjadi sebuah penelitian. Jangan sampai tujuan pembuatan PTK hanya untuk mengejar target kenaikan pangkat belaka.

Selain dapat menjadi hobi, kebiasaan menulis juga dapat dikirim ke Surat kabar / majalah .Semakin sering menulis dan dipublikasikan, semakin cepat naik pangkat secara jujur dan bermartabat
  
4.    Kamis, 14 Mei 2020
Asep Safa’at
Menulis Opini di Media Cetak

Bapak Asep Safa’at menyampaikan tentang pengalaman beliau menulis Opini dan Hikmah di Republika.
Diawali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.

Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun pada hakikatnya, setiap diri kita dapat menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.

Sebelum beliau dapat mempublikasikan tulisannya di media masa, beliau belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.

Berdasarkan kajian salah satu guru menulis, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1    1.       Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2    2.       Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3    3.       Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.
4    4.      Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.

Sifat menentukan untuk siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama kita menulis, tetapi hanya kita sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk publik sehingga kita perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.

Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.
Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.

Langkah-langkah menyusun draf:
1    1.       Menulis bebas
2    2.       Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3    3.       Memasukkan data dan fakta
4    4.       Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran

Langkah-langkah merevisi untuk membuat tulisan lebih baik:
1    1.       Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas atau kurang tepat
2    2.       Menimbang bahan y’[ang harus dibuang karena kurang relevan
3    3.       Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan

Menyunting adalah memastikan tidak ada kesalahan
Yaitu memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.

Menerbitkan
Yaitu menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Kita dapat memilih media daring atau media cetak.

Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.

Jauh sebelum tulisan beliau dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 beliau konsisten menulis di Republika Online.
Ini menjadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.

Berikut ini contoh tulisan belaiu yang dimuat di rubrik opini dan hikmah Republika:



5.    Jumat, 15 Mei 2020
Wijaya Kusumah
Ketika Bukumu ditolak Penerbit Mayor

Pada kali ini Om Jay berbagi pengalaman tentang kisah nyata tulisan Om Jay ditolak penerbit mayor. “Sedih rasanya bila buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit,” ujar Om Jay. Rasnaya makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Sakitnya tuh di sini! (sambil mengelus dada) hahaha. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini, hihihi (improvisasi dari Om Jay).

Namun perlu kita ketahui. Om Jay termasuk orang yang pantang menyerah. Ketika naskah bukunya ditolak para penerbit mayor, Om Jay tidak putus asa. Om Jay akan menerimanya dengan lapang dada. Om Jay menerimanya dengan senyuman meskipun terasa pahit.

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh. Jadilah guru tangguh berhati cahaya. Kegagalan adalah awal dari sukses yang tertunda. Gembirakan dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah sukses menerbitkan bukunya.

Om Jay perbaiki tulisannya. Kemudian Om Jay baca kembali. Beberapa teman yang dpercaya, diminta untuk memberikan masukan. Hasilnya buku Om Jay menjadi lebih baik dari sebelumnya dan lebih enak untuk dibaca. Sakit hatinya terasa terobati.

Kata Om Jay, “Ibarat seorang mahasiswa S1 yang skripsinya dipermak habis sama dosen pembimbingnya. Ibarat mahasiswa S2 yang tesisnya ditolak promotornya dan ibarat mahasiswa S3 yang ditolak proposal desertasinya.”

Om Jay sangat berterima kasih kepada para penerbit yang sudah menolak buku yang telah disusunnya.  Dengan begitu buku yang Om Jay susun menjadi layak jual. “Coba kalau seandainya naskah buku saya langsung diterima, pasti banyak yang tidak laku karena isinya kurang menarik hati pembaca. Buku saya terbit tapi tidak banyak pembelinya, karena bukunya tidak menarik hati pembaca,” kata Om Jay.

Om Jay jadi banyak belajar semenjak bukunya ditolak oleh penerbit mayor. Om Jay perbaiki dan terus perbaiki sehingga naskah buku menjadi lebih enak dibaca. Butuh waktu lama mengerjakannya. “Saya pantang menyerah. Saya belajar dari penolakan. Saya pergi ke toko buku dan membaca buku-buku best seller. Dari sanalah saya akhirnya tahu rahasia buku mereka laris dibaca pembaca,” tambah Om Jay.

Saat itu Om Jay semakin menggebu-gebu semangatnya. Ibarat perahu yang sudah berlayar tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus sampai tujuan walaupun akan banyak ombak besar menghadang. Tidak ada nakhoda ulung yang tidak melalui lautan yang berombak ganas. Justru disitulah keahliannya teruji.

Ketika buku kita ditolak penerbit, teruslah menulis dan jangan berhenti menulis. Ketika kita terus menulis, maka tulisan kita akan semakin tajam dan nendang. Pasti tulisan kita akan layak jual dan pasti tulisan kita akan banyak dibaca orang. Kuncinya satu yaitu mau belajar dan pantang menyerah. Perbaiki dan terus perbaiki sehingga penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kita keluar uang satu senpun. Kitapun tersenyum ketika royalti buku kita mencapai angka yang fantastis. Puluhan bahkan ratusan juta rupiah kita dapatkan bila buku kita laku keras. Seperti royalti buku yang para penulis terima saat ini.

Semoga Bermanfaat
Herlina DK
Bloger yang lagi belajar menulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar